PERISTIWA G 30 S/PKI 1965 SERTA PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA ORDE BARU





A. Latar Belakang Peristiwa G 30  S/PKI.
      Demokrasi Terpimpin berlangsung di Indonesia sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 – Surat Perintah 11 Maret 1966.


        
Konsep Demokrasi Terpimpin berkembang menjadi sebuah demokkrasi yang ditandai dengan adanya pemusatan kekuasaan pada Presidan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan politik dan pemerintah.

·         Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin telah memungkinkan PKI yang dipimpin D.N  Aidit untuk memperluas pengaruhnya dalam percaturan politik di Indonesia. Seperti PKI membangun simpati ditengah masyarakat terutama masyarakat  kecil.
·         Akhir 1963 gerakan yang disebut aksi sepihak mulai dilancarkan PKI(Pendukungnya di Jawa, Bali, Sumatera Utara), dengan:                         1. menghasut para petani untuk mengambil alih tanah milik      perkebunan
2. serta tindakan kekerasan terhadap para pemilik tanah dan kepada kelompok tertentu yang dianggap berseberangan dengan ideologi mereka.
·         Contoh aksi sepihak : Peristiwa Jengkol 1961, Peristiwa Indramayu 1964, Peristiwa Boyolali 1964, Peristiwa Bandar Betsi 1965.
·         Semakin luasnya pengaruh PKI, seperti petani, buruh, wartawan, pegawai rendah sipil/militer, seniman, mahasiswa, dosen, intelektual, TNI.
·         Tindakan perluasan pengaruh PKI menimbulkan kecurigaan kelompok anti komonis. Kecurigaan semakin meningkat dengan munculnya desas-desus adanya Dewan Jenderal di AD, berdasarkan dokumen Gilchrist yang diungkapkan PKI. Menurut PKI, Dewan Jenderal akan mengadakan kudeta dengan bantuan AS. Tuduhan ini ditolak oleh AD. AD kemudian secara resmi mengumumkan penolakan terhadap penerapan prinsip Nasakom ke dalam jajaran TNI dan pembentukan angkatan kelima pada 27 September 1965. Hal inilah secara langsung mempertinggi ketegangan dan persaingan politik antara AD dan PKI.

B. Peristiwa G 30 S/PKI
·         Puncak ketagangan antara AD dan PKI terjadi 30 September 1965/awal 1 Oktober 1965. Saat itu terjadi penculikan dan pembunuhan para perwira AD oleh kelompok pasukan dibawah pimpinan Letkol Untung (Komandan Batalyon I Resimen Cakrabirawa).yaitu :
1. Letjen A. Yani
2. Mayjen Suprapto
3. Mayjen Harjono Mas Tirtodarmo
4.Mayjen S. Parman
5. Brigadir Jend DI Panjaitan
6. Brigadir Jend Sutoyo Siswomiharjo
7. Lettu Pierre Andreas Tendean
·         Kemudian pada 1 Oktober 1965, pemimpin PKI Letkol untung mengumumkan melalui RRI Jakarta tentang aksi yang dilakukan, antara lain Gerakan 30 September telah berhasil mengagalkan kudeta Dewan Jenderal terhadap pemerintah Presiden Soekarno, pembentukan Dewan Revolusi, pembubaran cabinet Dwikora, penghapusan pangkat jenderal dalam TNI.
C. Penumpasan G 30 S/PKI 1965
·         Berita tersebut menimbulkan kebingan ditengah masyarakat. Presiden Soekarno pergi ke Bandar Udara Halim Perdanakusumah untuk mempermudah tindakan penyelamatan jika keadaan semakin memburuk. Dan memerintahkan agar semua masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
·         Panglima Komando Strategi AD(Kostrad) Mayjen Soeharto mengambil alih komando AD.Dan memerintahkan kepada pasukan setia kepada pemerintah, antara lain Divisi Siliwangi Kavaleri dan Resimen Para Komando AD (RPKAD)  yang dipimpin Kolonel Sarwo Edhi Wibowo untuk menumpas pemberontakan.Dan ia berhasil menguasai keadaan di Jakarta. Tokoh-tokoh G 30 S/Pki yang berhasil ditangkap kemudian diajukan ke Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub), diantaranya Letkol Untung, Dr. Soebandrio dll.
D. Lahirnya Pemerintahan Orde Baru

·         Setelah G 30 S/PKI berhasil ditumpas dan diketahui bahwa PKI diindikasikan berada dibalik peristiwa tersebut, masyarakat menjadi marah. Mereka menuntuk pemerintah untuk membubarkan PKI dan mengadili tokoh-tokohnya.

Post a Comment

0 Comments