Remaja Masa Kini, Melayu Masa kini



  

Kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang perubahan remaja masa kini .Di
era globalisasi ini, sudah banyak budaya-budaya kita yang tergeser oleh budaya-budaya barat. Termasuk budaya melayu itu sendiri. Dari mulai cara berpakaian, makanan, dan segala macamnya. Bahkan banyak remaja di Riau ini
yang beranggapan bahwa budaya-budaya di tanah melayu sudah ketinggalan zaman atau dianggap norak. Sebaliknya mereka malah berpikir budaya baratlah yang sangat gaul, terkini, dan seg
ala macamnya.
Padahal pendapat mereka hanya omong kosong belaka.


Padahal sebenarnya budaya melayu banyak mengajarkan nilai-nilai positif kepada kita. Antara lain nilai moral. Banyak sekali nilai moral yang ada di dalam budaya melayu ini. Nilai moral yang diajarkan di budaya melayu ini misalnya cara bertutur kata yang sopan terhadap orang lain atau orang yang lebih tua daripada kita. Hendaknya kita memanggil orang yang lebih tua dari kita dengan sebutan “pak”, “bu”, atau “kak”.  Ini merupakan hal yang penting. Cara bertutur kata seseorang dapat mencerminkan jati diri orang tersebut.

Budaya melayu juga membawa nilai keagamaan. Budaya melayu identik dengan agama Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan berupa Masjid Penyengat di Pulau Penyengat. Namun bukan berati agama non-islam tidak dapat menanamkan nilai-nilai keagaamaan dari kebudayaan melayu. Di era globalisasi ini, kita sebagai remaja melayu harus taat pada ajaran Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud rasa syukur kita kepada-Nya. Nilai keagamaan inilah yang harus kita benar-benar tanamkan pada diri kita. Jangan sampai kita tergoda dengan kenikmatan duniawi yang semu.

Selain cara bertutur kata yang baik dan sopan
, budaya melayu sangat memperhatikan ca
ra berpakaian. Karena budaya melayu sangat lengket dengan ajaran islam, Pakaian yang sesuai dengan budaya melayu adalah pakaian yang menutup aurat. Banyak remaja sekarang, khususnya perempuan yang lebih suka memakai pakaian yang minim atau “kurang bahan”. Menurut mereka pakaian yang minim ini lebih modern. Padahal baju yang kurang bahan ini sangat tidak mencerminkan budaya kita. Untuk itu, seharusnya mereka lebih mencerminkan budaya kita. yaitu dengan memakai pakaian tertutup yang lebih sopan.
Tapi tidak semua remaja menganggap budaya melayu itu kuno, norak atau segala macamnya. Ada juga remaja-remaja  yang gemar melestarikan budaya melayu. Seperti mendirikan komunitas yang bertemakan melayu. Atau mungkin mengikuti sanggar budaya melayu. Selain meningkatkan skill, kita juga dapat menanamkan rasa cinta kepada budaya melayu.  Malah sekarang banyak remaja yang dapat berprestasi dalam bidang kebudayaan melayu, bahkan ada sampai yang berprestasi di tingkat internasional. Baik dalam seni musik, seni tari, maupun seni teater.
Sebenarnya budaya melayu semakin berkembang seiring berkembangnya zaman. Budaya melayu dapat beradaptasi dalam era globalisasi. Tapi sayangnya masih banyak remaja yang bersikap tak acuh pada budaya mereka sendiri. Sebaiknya remaja melayu sebagai penerus bangsa, melestarikan budayanya sendiri agar tidak punah atau diklaim oleh bangsa lain. Karena sangat penting menjaga kebudayaan kita sendiri. Memang tidak semua dari kita yang dapat mengikuti sanggar seni melayu, tidak semua orang mau berpakaian baju melayu dengan songketnya setiap saat, dan tidak semua orang dapat berbicara dalam bahasa melayu. Cara melestarikan budaya melayu yang paling mudah adalah dengan menjaga tutur kata,  menjadi seorang yang disiplin, taat beribadah, menjaga cara berpakaian, kita juga bisa dibilang menanamkan nilai-nilai budaya melayu. Seperti sumpahnya Hang Tuah: “Tak akan Melayu hilang di bumi”.

Post a Comment

0 Comments